Jika di Jogja ada Malioboro, di Solo ada pasar Klewer dan di daerah yang lainnya ada tempat-tempat sebagai wisata belanja untuk kebutuhan dalam hidup sehari-hari, Kota Semarang pun juga memiliki tempat belanja yang sangat di banggakan oleh warga Semarang dan sekitarnya.
Pasar Johar Semarang merupakan pasar tradisional, bangunan area pasar yang sangat luas menjadikan pasar tersebut bukan hanya sekedar pasar tradisional biasa.
Konon pasar yang menjadi ikon kebanggaan warga Semarang ini dulu pernah menjadi tempat transaksi perdahgangan tersohor di seluruh nusantara bahkan asia.
Adalah Herman Thomas Karsten, seorang arsitek humanis berdarah Belanda yang telah berhasil mendirikan bangunan pasar yang merupakan tipe bangunan yang paling cocok untuk kawasan tropis. Pasar Johar Semarang dibangun dan mulai berdiri megah pada 1936.
Dari segi arsitektur, bangunan yang memiliki atap mirip seperti cendawan ini diharapkan berfungsi sebagai ventilasi udara yang dapat menghemat energi dan mencegah hawa panas dari terik matahari dengan masuknya hembusan angin dari fentilasi-fentilasi tersebut. Bahan pelapis lantai, dinding, tangga, dan meja kios terbuat dari batu andesit yang kokoh dan mudah dibersihkan.
Dengan bangunan yang bagus serta arsitektur yang mumpuni maka tak heran jika berusia hampir 1 abad, bangunan pasar tetap masih kokoh berdiri.
Beraneka kebutuhan sehari-hari mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, mainan anak, baik dengan harga grosir maupun satuan, hingga sayur mayur dan buah-buahan pun juga tersedia di pasar Johar ini.
Tempat yang strategis untuk wisata belanja karena
Pasar Johar ini berada tepat didepan
Masjid Besar Kauman Semarang.
Terletak tepat di belakang Hotel Metro dan dekat dengan stasiun kereta api Tawang.